Saturday, January 12, 2019

KPJ (Kelompok Penyanyi Jalanan) (1985)

Album ini dapat dibilang bagi-bagi rezeki antara Iwan Fals dengan kawan-kawannya sesama pengamen yang tergabung dalam Kelompok Pengamen Jalanan (KPJ). Dengan menggunakan nama Iwan Fals yang sudah terkenal, KPJ membuat album ini didukung oleh Herry Lintauw, Anto Baret, Swartato, Eko Partiteur. Iwan sendiri hanya bernyanyi penuh pada lagu ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, dan ‘Dua Menit Sepuluh Detik’. Sawung Jabo turut berpartisipasi dalam lagu ‘Penari Jalanan’.


Lagu yang ada pada album ini adalah ‘Kembang Pete’, ‘Kupaksa Untuk Melangkah’, ‘Senandung Istri Bromocorah’, ‘Kaum Urbanis’, ‘Krisis Pemuda’, ‘Serenade’, ‘Sumbang’, ‘Warijem Dan Tukiman’, ‘Penari Jalanan’, ‘Dua Menit Sepuluh Detik’.



Lirik

Kembang Pete

Ku berikan padamu

Setangkai kembang pete

Tanda cinta abadi namun kere

Buang jauh-jauh impian mulukmu

Sebab kita tak boleh bikin uang palsu

Kalau diantara kita jatuh sakit

Lebih baik tak usah ke dokter

Sebab ongkos dokter disini

Terkait di awan tinggi



Cinta kita cinta jalanan

Yang tegak mabuk dipersimpangan

Cinta kita jalanan

Yang sombong menghadap keadaan



Semoga hidup kita bahagia

Semoga hidup kita sejahtera



Semoga hidup kita bahagia

Semoga hidup kita sejahtera



Kuberikan padamu sebuah batu akik

Tanda sayang bathin yang tercekik

Rawat baik-baik walau kita terjepit

Dari kesempatan yang semakin sempit



Kupaksa Untuk Melangkah

Kulangkahkan kakiku yang rapuh

Tinggalkan sepi kota asalku



Saat pagi buta

Sandang gitar usang

Ku coba menantang

Keras kehidupan



Datangi rumah rumah tak jemu

Petik tali tali senar gitarku



Dari tenda ke tenda

Warung yang terbuka

Lantang nyanyikan lagu

Oh memang kerjaku



Tak pasti jalur jalan hidup

Ku tunggu putaran roda nasib

Ku coba paksakan untuk melangkah



Sementara

Kerikil kerikil tajam menghadang

Langkahku



Senandung Istri Bromocorah

Nak berhentilah

Jangan sekolah bapakmu sudah tak kerja

Nak jangan menangis

Memang begini keadaannya



Pangkalan jatah ditoko toko dan diparkiran

Sudah bukan milik bapak lagi



Nak mari berdoa

Agar bapak selamat dari penembakan

Berita gencar

Disetiap lembaran koran

Tentang dibunuhnya para bromocorah



Maafkan bapakmu anakku

Yang tak bisa membesarkanmu

Jangan kau benci bapakmu

Entah bagaimana masa depanmu

Entah bagaimana hari depanmu



Oh anakku

Jangan kau ikuti jejak bapakmu



Nak mari berdoa

Agar bapak selamat dari penembakan

Berita gencar

Disetiap lembaran koran

Tentang dibunuhnya para bromocorah



Maafkan bapakmu anakku

Yang tak bisa membesarkanmu

Jangan kau benci bapakmu

Entah bagaimana masa depanmu

Entah bagaimana hari depanmu



Oh anakku

Jangan kau ikuti jejak bapakmu



Kaum Urbanis

Bersama mereka ku datang

Perempuan penjual kembang

Anak ganas dan pasanda



Menuju negeri yang penuh dengan peraturan

Sedang keadaan tak pernah menjadi mapan



Bukalah pintu dan jendela

Dengarkanlah nyanyian kami



Krisis Pemuda

Bermacam macam tuduhan

Yang menimpa pemuda

Bermacam macam sindiran

Menyelimuti hidup pemuda



Tak ada yang mau mengerti

Akan segala kemampuannya

Dan tak ada yang mau peduli

Mengapa sampai jadi korban

Kelinci kelinci percobaan



Semua sibuk dengan kekayaan

Semua sibuk dengan alasan

Seakan melepas kasih sayangnya



Dimana kusumbangkan tenaga

Demi laju bangun negara

Tapi tak sempat ku berbicara

Lowongan kerja tak kudapatkan



Sistim koneksi

Sistim famili

Merajalela di setiap instansi



Sistim koneksi

Sistim famili

Merajalela di setiap instansi



Oh oh oh oh

Krisis pemuda

Melanda negeri tercinta (Indonesia)



Oh oh oh oh

Krisis pemuda

Melanda negeri tercinta (Indonesia)



Serenade

Aku ingin nyanyikan lagu

Buat orang orang yang tertindas

Hidup di alam bebas

Dengan jiwa yang terpapas

Dengan jiwa yang terpapas



Kenapa harus takut pada matahari ?

Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya

Kenapa harus takut pada malam hari ?

Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya



Aku ingin nyanyikan lagu

Bagi kaum kaum yang terbuang

Kehilangan semangat juang

Terlena dalam mimpi panjang

Ditengah hidup yang bimbang



Kenapa harus takut pada matahari ?

Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya

Kenapa harus takut pada malam hari ?

Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya



Di lorong lorong lorong jalan

Di kolong kolong kolong jembatan

Di kaki kaki kaki lima

Di bawah menara

Kau masih mendekap derita

Kau masih mendekap derita



Kenapa harus takut pada matahari ?

Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya

Kenapa harus takut pada malam hari ?

Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya



Aku ingin nyanyikan lagu

Tanpa kemiskinan dan kemunafikan

Tanpa air mata dan kesengsaraan

Agar dapat melihat surga

Agar dapat melihat surga



Kenapa harus takut pada matahari ?

Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya

Kenapa harus takut pada malam hari ?

Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya

Sumbang

Kuatnya belenggu besi

Mengikat kedua kaki

Tajamnya ujung belati

Menujam di ulu hati

Sanggupkah tak akan lari walau akhirnya

Pasti mati

Di kepala tanpa baja di

Tangan tanpa senjata

Akh itu soal biasa yang

Singgah di depan mata kita



Lusuhnya kain bendera di

Halaman rumah kita

Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan

Banyaknya persoalan yang datang tak

Kenal kasian menyerang dalam gelap



Memburu kala haru dengan

Cara main kayu

Tinggalkan bekas biru lalu

Pergi tanpa ragu

Setan-setan politik kan datang mencekik

Walau dimasa pacekik tetap mencekik



Apakah slamanya politik itu kejam?

Apakah selamanya dia datang

'Tuk menghantam?

Ataukah memang itu yang sudah

Digariskan?

Menjilat, menghasut, menindas

Memperkosa hak-hak sewajarnya



Maling teriak maling sembunyi balik

Dinding pengecut lari terkencing-kencing

Tikam dari belakang lawan lengah

Diterjang lalu sibuk mencari kambing

Hitam



Selusin kepala tak berdosa

Berteriak hingga serak didalam ngeri

Yang congkak lalu senang dalang

Tertawa...he...he...he...he...



Warijem Dan Tukiman

Ini kisah percintaan asli

Antara Tukiman dan Warijem

Status Warijem perawan sexy yang merangsang

Status Tukiman duda bulukan yang serampangan

Cinta mereka bersemi

Di bawah jembatan Semanggi



Disaksikan dengus mesin

Yang melintas di atas kepala

Senyum Warijem tak pernah hilang tebuang

Senyum Tukiman di balik kumis melintang

Cinta mereka bersemi

Di dinding nurani Semanggi



Bulan bintang

Dingin malam

Desir angin

Lampu taman



Saksikan Warijem

Saksikan Tukiman

Warijem Tukiman

Disaksikan malam



Saksikan Warijem

Saksikan Tukiman

Warijem Tukiman

Disaksikan malam



Sayang cinta kasih mereka

Tak dapat dilanjutkan

Sebab sepasukan hansip keburu turun tangan

Tukiman Warijem diseret kemanan

Karena ketahuan main gelut-gelutan

Di rerumputan



Penari Jalanan

Berbedak dan bergincu

Menutupi mukanya yang berkerut

Selendang biru dipundaknya

Melengkapi dandanannya

Seorang penari jalanan



Menawarkan senyumnya

Pada orang yang melingkarinya

Menari dan menyanyi

Diiringi gamelan tua

Sementara anaknya tertidur dibuai lagu ibunya



Penari jalanan yang terbuang dijalanan

Menari dan menyanyi setiap malam

Keringat menghapus bedakmu

Tinggallah wajah yang tua

Diremangnya sinar lampu



Ketika anaknya terbangun

Dilihat ibunya masih menari

Lalu dia tertidur kembali

Berjanji pada diri sendiri

Kelak untuk menggantikan ibunya



Penari jalanan yang terbuang dijalanan

Menari dan menyanyi setiap malam

Keringat menghapus bedakmu

Tinggallah wajah yang tua

Diremangnya sinar lampu



Dua Menit Sepuluh Detik

Yang menangis di ketiakku

Engkaukah itu perempuanku?



Diamlah diamlah

Berhentilah berhentilah

Sebentar



Yang tertawa di nganga luka

Engkaukah itu betinaku?



Puaskah hatimu?

Teruslah tertawa

Hingar

sumber

1 comment:

  1. Mari segera bergabung dengan kami.....
    di IONPK.ORG.:)
    pin BB : 58ab14f5 , di add ya...
    Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
    Dijamin seru dan menghasilkaN IONPK.ORG

    ReplyDelete