Friday, January 4, 2019

Suara Berdentum, Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi

Dream - Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pukul 14.21 WIB. Berdasarkan informasi yang dibagikan Kepala Pusat Data dan Informatika Badan Nasional Penanganan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, erupsi tersebut memunculkan kolom abu setinggi kurang lebih 2.000 meter di atas puncak.


"Kolom abu condong ke arah utara dan timur laut. Suara berdentum. Status Siaga (level III)" tulis Sutopo di akun Twitternya @sutopo_PN, Jumat, 4 Januari 2018.

Nampak kolom erupsi Gunung Anak Krakatau pada 4/1/2018 pukul 14:21 WIB. Ringgi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak. Kolom abu condong ke arah utara dan timur laut. Suara berdentum. Status Siaga (level 3). pic.twitter.com/evT6z7GBzW

January 4, 2019
Pada pagi pukul 09.39 WIB, Gunung Anak Krakatau juga mengalami erupsi. Sutopo mengatakan, kolom abu pada erupsi pagi tadi teratami setinggi 1.500 meter di atas puncak.

"Kolom abu putih hingga kelabu," ucap dia.

Telah terjadi erupsi G. Anak Krakatau pada 4/1/2019 pukul 09:39 WIB. Tinggi kolom abu teramati ± 1.500 m di atas puncak. Kolom abu putih hingga kelabu.



Saat ini G. Anak Krakatau Status Level III (Siaga). Masyarakat/wisatawan dilarang mendekati kawah dalam radius 5 km dari kawah. pic.twitter.com/QItgLUfQgo

January 4, 2019
Sebelumnya, Sutopo menyebut Gunung Anak Krakatau tidak akan meletus seperti `ibunya`, Gunung Krakatau, pada 19883. Ia berujar, meski saat ini ditemukan adanya retakan pada lereng Gunung Anak Krakatau, hal itu bukanlah suatu ancaman.

"Jika ditemukan ada retakan saat ini. Itu wajar pada gunung api pascaletusan," ucap dia.

Sutopo menjelaskan, pada tahun 1883, ada tiga gunung yang berada di wilayah Selatan Sunda meletus secara bersamaan. Tiga gunung itu yakni, Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perbuatan.

Akibat erupsi ketiga gunung itu menimbulkan tsunami setinggi 36 meter dan gunung tersebut hancur. Selang berpuluh tahun, pada 1927 lahirlah Gunung Anak Krakatau. Keaktifannya ditandai dengan munculnya asap di atas kawah gunung tersebut.

"Tidak mungkin letusan Gunung Anak Krakatau sama (pada) tahun 1883," kata dia.

sumber

No comments:

Post a Comment