Saturday, January 5, 2019

Beredar Video WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf di Filipina, Kemlu Segera Upayakan Pembebasan

WowKeren - Sebuah video penyanderaan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina ramai dibahas di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria yang berada di dalam sebuah lubang tanah. Di sekelilingnya terdapat beberapa orang yang menodongkan senjata api kepadanya.


Dilansir dari The Star pria yang ada dalam video tersebut diduga bernama Samsul Sangunim. Ia terlihat menangis sambil meminta untuk segera dibebaskan. "Tolong saya, tolong saya bos, tolong...," ucap pria tersebut.


Menanggapi kabar tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah memberikan respon. Pihak Kemlu menegaskan akan segera mengupayakan pembebasan tiga WNI yang masih dalam sandraan kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

"Pemerintah terus melakukan upaya-upaya pembebasan terhadap 3 WNI yang saat ini masih disandera di Filipina Selatan dengan menggunakan seluruh aset yang dimiliki di Indonesia maupun di Filipina," jelas Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Lalu Muhamad Iqbal, seperti dilansir CNN Indonesia pada Sabtu (5/1). Dalam hal ini, pihak Kemlu tetap mengutamakan keselamatan para WNI yang masih dalam penyanderaan

.
Lebih lanjut, Iqbal menjelaskan bahwa tiga orang WNI yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf tersebut adalah nelayan yang diculik saat melaut di Pulau Gaya, Semporna, Malaysia, pada 11 September 2018 lalu. Tebusan berupa sejumlah uang diminta kelompok Abu Sayyaf untuk membebaskan sanderaan mereka ini.

Disebutkan bahwa tebusan senilai 4 Juta Peso Filipina atau sekitar Rp 2,9 miliar dituntut oleh kelompok Abu Sayyaf ini. Pihak Kemlu juga menyatakan bahwa penyanderaan WNI sudah terjadi sejak tahun 2016 lalu. Tercatat sebanyak 36 WNI telah disandera di Filipina hingga November 2018. Dari data tersebut, sebanyak 33 orang berhasil bebas. Beberapa video serupa juga disebarkan oleh kelompok penyandera untuk menarik perhatian.

Kelompok Abu Sayyaf sendiri dikenal juga dengan nama Al Harakat Al Islamiyya. Mereka adalah sebuah kelompok separatis yang berbasis di sekitar Kepulauan Selatan Filipina. Area operasi mereka adalah di sekitar Filipina dan juga Malaysia.

SUMBER

No comments:

Post a Comment